Anda pasti pernah bahkan sering mengakses sebuah aplikasi web atau website menggunakan perangkat mobile seperti smartphone atau komputer tablet. Namun, pernahkah Anda mencoba melihat perbedaan tampilan antara aplikasi web yang diakses langsung dari menu dan mobile web yang diakses melalui mobile browser?
Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba me-review sebuah aplikasi web yaitu Kompas.com untuk melihat dan menilai perbedaan tampilan dan kemudahan akses ketika dibuka melalui menu dan melalui browser. Sebelumnya saya telah mendownload aplikasi web Kompas.com langsung dari Android PlayStore untuk komputer tablet, saya sengaja memilih Kompas.com karena aplikasi web atau website tersebut juga termasuk kedalam kategori mobile web, artinya bisa diakses langsung menggunakan menu aplikasi dan bisa juga diakses melalui mobile browser.
Sebelumnya saya akan menjelaskan secara singkat tentang website/aplikasi web Kompas.com. Kompas.com adalah sebuah situs portal berita digital yang cukup populer di Indonesia. Kompas.com dimulai pada tahun 1995 dengan nama Kompas Online. Kompas Online pada awalnya hanya berperan sebagai edisi internet dari Harian Kompas. Kemudian tahun 1998 Kompas Online ber-transformasi menjadi Kompas.com dengan berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang baru. Kompas.com pun memulai langkahnya sebagai portal berita terpercaya di Indonesia.
Baiklah, tidak perlu panjang lebar disini saya akan me-review website Kompas.com berdasarkan kategori, yaitu:
- Kemudahan pengguna
- Penyajian konten
Kemudahan Pengguna (User Experience)
Saat pertama membuka Kompas.com melalui aplikasi web saya langsung disuguhi sebuah artikel headline berita. Saya suka dengan tampilannya, simple dan sederhana. Tampilan list berita yang berurutan menjadi satu poin plus bagi pengunjung. Mata saya tidak terganggu dengan banner atau iklan, karena iklan yang terpasang di halaman utama tidak mencolok/mengganggu tampilan karena berwarna senada. Pada sisi kiri atas terdapat sebuah ikon 3 strip, yang bila kita "tap" akan menampilkan daftar menu dengan sub kategori seperti berita terbaru, terpopuler, topik pilihan, ekonomi, bola, livescore, bola, teknologi, dan lain-lain.
Kemudian saya mencoba membuka sebuah artikel headline di halaman tersebut. Lumayan rapi, dengan ukuran dan jenis font artikel yang sesuai serta kualitas gambar pendukung artikel yang baik. Pada pojok kanan kiri atas terdapat ikon prev dan next serta option untuk share artikel atau bookmark.
Pada pojok kanan bawah terdapat ikon berwarna biru untuk memberi komentar pada artikel tersebut, lanjut kebawah menggunakan finger scroll saya menemukan iklan dan daftar artikel terkait.
Sampai disini, selanjutnya saya akan membuka website Kompas.com melalui mobile browser.
Saya sempat "melongo" ketika saya membuka Kompas.com versi browser. Bukan karena kecepatan akses yang agak lambat, tapi karena tampilan yang menurut saya "terlalu sederhana" karena hanya menampilkan headline tanpa gambar serta daftar judul-judul artikel yang tidak dilengkapi gambar thumbnail.
Kemudian saya scroll kebawah dan menemukan daftar menu artikel yang terkesan kurang rapi. Lalu saya mencoba men-tap sebuah artikel berita, dan kemudian sekali lagi saya "melongo". Artikel yang ditampilkan terasa hambar karena tanpa disertai gambar/ilustrasi. Diatas judul artikel hanya terpampang banner berwarna merah menampilkan kumpulan hashtag (#) trending topic berita. Tampilan yang kurang menarik menurut saya.
Ketidakpuasan saya juga didukung oleh format tampilan yang tidak sesuai dimensi layar komputer tablet saya. Saya harus menyesuaikan sendiri tampilan dengan cara zoom-in dan zoom out. Ketika saya zoom out, ternyata saya menemukan daftar peringkat artikel terpopuler disamping artikel yang saya baca.
Penyajian Konten
Dalam hal penyajian konten/isi artikel, saya merasa lebih nyaman ketika mengakses Kompas.com melalui aplikasi, karena tampilan yang "hidup" dengan gambar/ilustrasi setiap artikel serta didukung kemudahan akses menu kategori artikel dan dimensi tampilan yang pas dan lebih jelas.
Berbeda ketika saya mengakses melalui browser, gairah membaca dan rasa ingin tahu saya hilang karena hampir semua artikel tidak didukung gambar/ilustrasi. Kadang saya harus men-zoom in and out beberapa kali karena tampilan yang tidak pas dengan dimensi layar perangkat serta penulisannya yang kecil. Belum lagi saya harus scoll down sampai kebawah untuk memilih menu kategori artikel yang ingin saya baca.
Kesimpulan
Setelah saya mengakses Kompas.com dengan 2 versi berbeda diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa Kompas.com versi aplikasi lebih baik daripada versi mobile browser. Baik dalam hal kemudahan pengguna ataupun penyajian konten. Hal ini tidak terlepas dari jenis aplikasi web yang memang diciptakan untuk memudahkan dan meningkatkan kepuasan user dalam penggunaannya.
Sekian pembahasan saya tentang review aplikasi Kompas.com, semoga artikel ini berguna dan bisa menjadi tambahan pengetahuan tentang website bagi kita semua. Terima kasih atas kunjungan Anda, wassalam.
***
EmoticonEmoticon