Pecundang Cari Sensasi, Pemenang Kejar Prestasi
Pecundang cari sensasi? Apa itu sensasi? Pernahkah Anda
membuat sebuah sensasi? Bagaimana perasaan Anda? Apa itu prestasi? Apakah Anda punya prestasi yang bisa Anda banggakan?
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup berdampingan dan
menjalin hubungan dengan manusia-manusia lain. Seorang manusia tidak bisa hidup
tanpa berkomunikasi dan bantuan dari manusia yang lain. Dalam kehidupannya,
manusia senantiasa akan selalu membutuhkan bantuan dari manusia lain. Di saat seorang manusia sedang merasa senang dan bahagia, dia membutuhkan manusia lain untuk berbagi kebahagiaannya. Begitu juga sebaliknya, ketika seorang manusia merasa sedih dan gelisah, dia membutuhkan manusia lain untuk mencurahkan kesedihan yang sedang dirasakannya.
Seorang bijak pernah berkata, "Everyone wants to be
seen". Setiap orang ingin dilihat. Dilihat oleh dunia, dianggap, dan
diakui keberadaannya. Mungkin sudah sifatnya, karena manusia adalah makhluk
sosial, bukan antisosial. Mungkin juga karena sifat dasar itulah, manusia
mencari sensasi. Karena menurut mereka, dengan sebuah sensasi, mereka akan
dilihat, dianggap, dan diakui keberadaannya oleh manusia-manusia lainnya.
Pengertian Sensasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata sensasi berarti sesuatu hal yang merangsang emosi, menggemparkan,
juga bisa berarti keonaran. Sensasi juga bisa berarti sesuatu hal baru, unik, dan
nyentrik yang dilakukan oleh seseorang dan mendapat respon dengan sebuah
perasaan tak terbayangkan dan membuat orang lain penasaran. Sebagai contoh,
seorang artis wanita membuat sensasi dengan melakukan sesuatu hal dianggap “gila”
oleh orang lain. Misalnya mencukur habis rambutnya sampai botak. Atau seorang
pejabat yang membuat sensasi dengan mengeluarkan sebuah pernyataan yang
kontroversial dan asing bagi masyarakat sehingga menimbulkan pro dan kontra
dalam kehidupan masyarakat. Pertanyaannya, kenapa mereka membuat sensasi? Apa
gunanya sebuah sensasi? Sensasi dilakukan atau dibuat untuk mendapat respon
atau tanggapan dari orang lain. Seseorang yang membuat sebuah sensasi biasanya
akan merasa senang, terkenal, hebat, dan berharga ketika sensasi yang dia buat
di respon atau ditanggapi oleh orang lain. Terlebih jika sebuah sensasi yang
dibuat tersebut terkenal dan menjadi bahan bincang banyak orang, si pembuat
sensasi pasti akan merasa sangat senang dan puas. Semuanya dilakukan hanya
untuk tujuan mendapat kesenangan dan kepuasan diri si pembuat sensasi.
Pengertian Prestasi
Menurut Wikipedia, kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yang berarti hasil usaha. Prestasi diperoleh dari
usaha yang telah dikerjakan. Prestasi bisa dicapai dengan kemampuan
intelektual, emosional,dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapi
situasi segala aspek kehidupan. Prestasi terbagi kedalam dua jenis, yaitu:
Prestasi akademik. prestasi akademik adalah prestasi resmi yang
mendapat pengakuan dari lembaga atau organisasi terkait yang dicapai dalam
dunia akademik. Misalnya, prestasi mendapat peringkat pertama di kelas atau di
sekolah, atau mendapat gelar sarjana dengan peringkat cumlaude.
Prestasi non akademik. Prestasi non akademik adalah prestasi
tidak resmi yang dicapai selain atau bukan dalam bidang akademik. Misalnya, juara
lomba menulis di blog, atau juara lomba azan dan mengaji antar desa.
Sensasi dan Prestasi, Apa Bedanya?
Seperti yang telah saya paparkan diatas,
sensasi adalah suatu hal yang dilakukan untuk kesenangan dan kepuasan ketika
mendapat respon atau tanggapan dari orang lain. Sensasi tidak bersifat resmi atau
akademik. Sensasi dilakukan oleh seseorang sebagai bentuk ekspresi diri si
pembuat sensasi.
Lain halnya dengan prestasi, prestasi adalah hasil yang
diakui yang dicapai setelah melakukan sesuatu kegiatan atau perlombaan.
Prestasi bersifat historis dan resmi, artinya seseorang yang mendapat prestasi
akan dikenang karena kehebatannya dalam membuat prestasi tersebut.
Yang paling penting, prestasi bisa atau patut dibanggakan.
Karena prestasi adalah hasil dari sebuah kerja keras. Tidak seperti sensasi
yang hanya dianggap cari perhatian semata.
Apa itu Pecundang?
Menurut arti kata, pecundang adalah orang yang kalah dalam
sebuah pertandingan atau perlombaan. Pecundang dalam arti luas adalah orang
yang kalah dalam sesuatu hal yang dia lakukan dalam hidupnya. Pecundang adalah
orang yang lemah. Pecundang tidak mampu bangkit, mereka hanya bisa menggerutu,
menyesali, mengumpat, dan terpuruk dalam kekalahannya.
Pecundang Cari Sensasi
Mencari sensasi adalah pecundang? Tentu saja. Kembali ke
awal, kenapa saya menulis "pecundang yang hanya mencari sensasi"?
Karena menurut saya, memang hanya seorang pecundang yang hanya mencari sensasi.
Mungkin Anda tidak setuju dengan pendapat saya, namun tak mengapa, saya terima
ketidaksetujuan Anda.
Pecundang akan malu dan menutupi kekalahannya. Mereka tidak
ingin orang lain tahu bahwa mereka telah kalah dalam hidup. Pecundang akan
membuat tameng pelindung untuk mengalihkan perhatian orang lain terhadap
kekalahannya dengan sesuatu hal lain yang instan, menghebohkan, tanpa
memerlukan kemampuan khusus yang membuat dia terlihat "hebat" dan
"membanggakan". Jalan satu-satunya adalah sensasi. Ya, sensasi bisa
membuat pecundang terlihat hebat dan membanggakan.
Apa itu Pemenang?
Pemenang adalah orang yang menang. Lain halnya dengan pecundang,
pemenang tidak seperti pecundang. Pemenang memenangi aksi dan reaksi dalam
setiap kesempatan dan peluang yang datang dalam hidupnya.
Seorang pemenang bukan yang tidak pernah kalah. Namun dia
tahu bagaimana mengambil sikap atas kekalahannya. Pemenang tidak mudah terpuruk
dalam kekalahan, mereka mau bangkit, mencoba lagi, lagi, dan lagi. Tanpa
menyesal, tanpa menggerutu, atau bahkan mengumpat menyalahi keadaan dan
meratapi nasib.
Pemenang Kejar Prestasi
Mengejar prestasi adalah tujuan para pemenang. Seseorang
yang berprestasi layak disebut pemenang. Kenapa? karena prestasi didapat dari
hasil kerja keras dan pengorbanan. Kerja keras dan pengorabanan adalah
ciri-ciri seorang pemenang. Pemenang akan dan terus mengejar prestasi, bukan hanya
sekedar mencari sensasi. Pemenang mengganggap sensasi adalah hal yang tidak
berguna dan tidak bisa dibanggakan.
Prestasi atau Sensasi?
Pilih sensasi? Boleh saja. Semua orang mungkin akan ingat
bahwa seseorang pernah membuat sebuah sensasi. Namun itu tidak bertahan lama,
hanya sebatas hiburan semata. Orang akan lupa dengan sendirinya, karena menurut
saya itu adalah hal percuma dan tidak berharga. Lain halnya dengan prestasi
yang diraih atau diukir oleh seseorang. Orang-orang akan mengingat dan
mengenang prestasi yang diukir oleh para pemenang.
Ada sebuah cerita, seorang pelajar atau mahasiswa membuat
sebuah prestasi dengan melakukan sebuah percobaan atau penelitian. Seringkali
mahasiswa tersebut mengalami kegagalan dalam riset atau percobaannya. Berbagai
komentar dan tanggapan muncul dari teman-teman serta dari para dosen.
Ada sebagian teman yang mendukung dan menyarankan mahasiswa
tersebut untuk terus melakukan riset dan percobaannya, namun ada sebagian “teman”
lainnya yang berkomentar miring terhadap penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
tersebut. Mereka menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut
adalah hal yang sia-sia dan buang-buang waktu. Namun, si mahasiswa yang berjiwa
pemenang tersebut tetap bersikukuh dan melanjutkan penelitiannya tersebut.
Akhirnya, setelah melakukan beberapa pengkajian ulang dan
perbaikan mahasiswa tersebut berhasil menemukan sebuah inovasi baru yang
berguna untuk bidang pendidikan dari hasil penelitiannya. Inovasi tersebut
diperkenalkan kepada para pejabat kampus hingga mendapat pengakuan serta meraih
penghargaan dari pemerintah.
Lucunya, setelah apa yang dilakukan dan dicapai dan diraih oleh mahasiswa “sang pemenang” itu, beberapa teman “pecundang” yang tadinya berkomentar miring terhadap dia datang
kepadanya sambil berkata, “Kami meremehkan kamu dulu untuk memotivasi kamu”.
***
Sekian opini dan pembahasan saya tentang pecundang dan pemenang dalam artikel saya
pada kesempatan kali ini, semoga artikel ini bermanfaat bagi saya pribadi dan
bagi kita semua. Amiin. Terima kasih atas kunjungan Anda, wassalam.
EmoticonEmoticon